Readers.., I got very shocking news this afternoon. My teacher, Mr.Yulius Mukin passed away because a heart attack. Now I will share something with all of you but I will use my mother language, Indonesian. Pak Yulius. Sosok yang gak akan pernah terganti selama hidup saya. Saat menerima kabar tadi siang yang berisikan bahwa beliau alm sudah tidak ada lagi di dunia ini, saya sempat membatu, tidak dapat berkata-kata. Hanya bisa menangis..berdoa... Beliau adalah sosok yang sangat pengasih, dia mengajarkan pelajaran agama di sekolah saya, SMA. Tarsisius I sebagai guru agama. Jujur, baru pertama kali ini saya merasa pelajaran agama sangat terasa menyenangkan. Dimana semua orang terlihat ceria, dan selalu menanti-nantikan pelajaran agama ..
Me with Him..
Beliau adalah sosok yang sangat pengertian. Dia dapat membaur dengan kami anak SMA. Beliau juga menjabat sebagai wali kelas saya. Maka dari itu saya merasa sangat dekat dengan beliau. Disaat perayaan natal di sekolah, Pak Yulius begitu peduli terhadap kami murid-muridnya. Ikut bercanda-tawa, berfoto sampai ikut menghias kelas. Beliau juga tidak segan bila diajak untuk bertukar pikiran.
Baru saja tadi pagi, saya mengirim pesan ke Pak Yulius, " Pak,saya masuk IPS ya..Kapan bisa ketemu buat ambil daftar buku nih ? " Beliau membalas pesan saya.." Bapak lagi sakit Cil, tidak datang ke sekolah hari ini." lalu saya jawab "Ok deh pak, cepat sembuh ya pak. GBU" Beliau membalas dengan singkat " Iya,makasih GBU" Siangnya saya sudah dikabarkan beliau tidak ada..Saya menangis. Kenapa harus beliau ? Bagi saya beliau merupakan jembatan saya kepada Tuhan.Dia sangat banyak mengajarkan ajaran-ajaran yang sangat baik. Karena dia, saya sekarang hampir setiap hari membaca alkitab, merenungi setiap perbuatan saya. Dan mulai mendalami Roh Kudus. Dan saya merasa jauh lebih dekat kepada Tuhan karena bimbingannya. Saya dan teman-teman juga sering bertukar pikiran dengan beliau. Sempat, keraguan saya tentang Tuhan terhapuskan oleh perkataannya. Dia telah banyak membantu saya berubah menjadi umat katolik yang lebih baik.Bagi saya beliau bagaikan jembatan untuk saya menuju Tuhan,now the bridge is gone and I think It's time to me to make my own bridge..
Kenangan kita semua tentangmu akan terus terkenang..Teruss..dan saya akan tetap berjalan yang benar. Semua yang bapak telah ajarkan kepada saya akan saya serap. Saya akan terus mewartakan Kerajaan Allah kepada semua orang. Selamat tinggal Pak Yulius ....
A beautiful year,
May God always be by your side,
R.I.P Pak Yulius
GBU forever and always
Love and Pray,
cecillia
your student
Ma kasih Cecilia tuk coretan kecil mengenang almahrum Yulius, dia teman baiku sejak masa sekolah SMP hingga Seeminari Tinggi, aku kenal baik orangnya.. mudah2 nasihat dan petuahnya dikenang dalam masa hidupmu, dia telah pergi tapi rohnya tetap hidup dalam keseharian kita. .GBU..Adam Mare. .
ReplyDeletesama"mo :)
ReplyDeleteGBU too